Sabtu, 27 Desember 2014

TRADHISI MENABUH GAMELAN PBX SURAKARTA



Pada jaman Sri Sunan Paku Buwono X Surakarta pada saat-saat tertentu diadakan tradisi menabuh gamelan, yaitu:

1. Slametan Mahesa Lewung: yaitu selametan negara pada hari Senin dan Kamis pada akhir bula Rabingulawal.
2. Grebeg Mulud: hari tanggal 12 Rabi'al awal hari lahir Nabi Muhammad SAW.
3. Grebeg siyam, yaitu grebeg puasa hari Idul Fitri 1 Syawal.
4. Grebeg Besar, yaitu hari raya Haji, Idul Adha.
5. Di bangsal Petalon membunyikan Gamelan Setu tiap hari Sabtu.
6. Hari-hari Pasewakan dibunyikan Gendhing Srikaton laras Pelog pathet Barang untuk miyos Sinuhun, dan Gendhing Undur-undur Kajongan Ketawang laras Slendro Pathet Manyura untuk kondur Sinuhun. Undur-undur Kajongan ini dibunyikan tidak hanya hari Senin dan Kamis saja, tetapi setiap Raja kondur kedhaton selalu dibunyikan.
7. Pada hari-hari tertentu ada pertunjukan, meskipun tiada begitu ada keperluan penting, seperti:
- membunyikan musik
- santiswaran
- klenengan
- latihan tari Bedhaya/Srimpi
- wayang kulit purwa, Gedhog, Madya dsb.
8. Tiap hari Selasa Kliwon ada tarian Bedhaya Ketawang Ageng.
9. Pembacaan serat-serat Macapat menjadi tradisi, yaitu dari buku:
1.Serat Babad Mataram
2.Serat Babad Kartasura
3.Serat Babad Giyanti
4.Serat Babad Prayut
5.Serat Rama
6.Serat Wiwaha
7.Serat Menak
8.Serat Asmarasupi
9.Serat Natacangkrama
10.Serat Sri Mataya
11.SeratSri Karongron dll.
Serat-serat tersebut teknik membacanya : sekar lagu peringgita dan alon-alon landhung (iramanya pelan seperti kidungan).


http://javaneseart-culture.blogspot.com/2012/10/tradisi-menabuh-gamelan-pbx-surakarta.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar